KEGIATAN BELAJAR 1 : STRUKTUR
SOSIAL MASYARAKAT
1.
Pengertian
Dalam
sosiologi berbicara mengenai struktur social maka sesungguhnya kita berbicara
mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu yang
terdiri atas pola perilaku individu , institusi maupun masyarakat secara luas
a.
George C. Hombas
Menyatakan
struktur social dengan perilaku social elementer dalam kehidupan sehari-hari
b.
Gerhard Lenshi berbicara mengenai struktur
masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan panjang yang menandai sejarah
c.
Talcorr Parcons , menyatakan bahwa struktur social adalah keterkaitan antar manusia
d.
Korablum , menekankan konsep struktur social
pada pol perilaku individu dan kelompok, yaitu pola prilaku berulang-ulang yang
menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
Dari
beberapa pendapat di atas , dapat disampaikan bahwa struktur social adalah cara
bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat
diperbaiki melalui pola perilaku
berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat sebagai
berikut struktur social melalui 4 elemen dasar yaitu :
a.
Status social
Status
social merupakan kedudukan atau posisi social seseorang dalam kelompok
masyarakat, meliputi keseluruhan posisi social yang terdapat dalam suatu
kelompok besar masyarakat , dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi
status social terdiri dari :
A. Ascribed
Status , status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memandang
bakat dan karakteristik umur orang tersebut. Di dapat secara Otomatis melalui kelahiran seperti ras,
gender dan usia
B. Achieved
status , status yang di dapat melalui usaha-usaha sendiri seperti bersekolah ,
mempelajari keterampilan, berteman , menciptakan sesuatu
C. Assigned
Status , status yang di berikan karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk
masyarakat.
b.
Peran social
Peran
social merupakan komponen penting dalam struktur social. Peran memberikan
sumbangan pada stabilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan-tindakan
mereka sendiri.
c.
Kelompok
Kelompok
merupakan sejumlah orang-orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan
harapan yang sama , serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalama struktur social masyarakat
karena sebagian besar interaksi social kita berlangsung dalam kelompok dan
dipengaruhi norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok.
d.
Institusi
Institusi
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu melalui institusi social, terlihat
struktur dalam masyarakat institusi social seperti keluarga , agama , penyuluh
merupakan aspek fundamental dari struktur social.
2.
Fungsi struktur social
a. Struktur
social sebagi pengawas social , yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
terhadap norma , nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat
b. Struktur
social sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social kelompok atau
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh struktur social memang berasal dari
kelompok atau masyarakat itu sendiri.
c. Struktur
social sebuah proses pembiasaan
3.
Bentuk struktur social
a. Intersected
social struktur
Dikatakan intersected apabila keanggotaan dalam
kelompok-kelompok social yang da bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam
kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa , ataupun
agama yang berbeda-beda.
b. Consolidated
social struktur
Dikatakan consolidated jika terjadi tumpang
tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah
kelompok social.
KONFLIK SOSIAL
1.
PENGERTIAN KONFLIK
Penegrtian
konflik yang paling sederhana adalah “salaing memukul”. Tetapi definisi yang
sedrhana itu tentu belum memadai , karena konflik tidak saja tamapk sebagai
pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social antara
dua rang atau lebih yang erusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
2.
Factor-faktor atau akar-akar penyebab suatu
konflik social
Jenis
konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka , revoluis , pemogokan buruh ,
kerusuhan rasial , sampai dengan perkelahian antarinidvidu. Para sosiolog
samapi sekarang masih menacari penyebab-penyebab konflik secar umum, pola-pola
eskalasinya, cara penyelasaiannya dan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan.
Factor-faktor
yang dapat emmicu terjadinya konflik antara lain :
a. Perbedaan
individu
Setiap manusia adalah individu yang unik.
Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau
lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab
dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan
kelomoknya.
b. Perbedaan
latar belakang kebudayaan
Tentu kamu masih ingat bahwa dalam menjalani hubungan sosialnya ,
seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang
dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh
dengan pola latihan kemandirian yang akn
mendorong seseorang menjadi berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab
, kritis tetapi agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan
kebudayaan yang menerapkan pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan
cenderung bersifat kurang mandiri , menghargai orang lain , bersahabat dan
tidak inidividualis.
c. Perbedaan
kepentingan
Manusia memiliki perasaan , pendirian , maupun
latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu yang
bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang
berda-beda. Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk
tujuan yang berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan
nilai yang cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan
nilai terjadi disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai
kebenaran , kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami
perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik
social , misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses
industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai
lama pada masyrakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyaraklat industry.
Menurut De Moor, dalam suatu system social hanya
dapat dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut membiarkan
dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi secara
besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat , Dahrendorf
membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :
a. Konflik
antara atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga
atau profesi
b. Konflik
antara kelompok-kelompok social
c. Konflik
antara kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak terorganisir
d. Konflik
antara satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara negar-negara
atau antara organisasi-organisasi internasional
Situasi-situasi oemicu konflik.
Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak
dibahs dalam studi psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr.
Menurut ilmuwan ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan
konflik adalah sebagai berikut :
a.
Konflik dengan orang tua sendiri
Konflik
ini terjadi sebagai akibat situasi-situasi
hidup bersama dengan orang tua. Pengharapan-pengahrapan orang tua dan
kewajiban-kewajiban seorang anak kepada kedua orang tuanya sulit sekali
dijalankan bersamaan secara serasi.
b.
Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik
ini terjadi misalnya setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak yang tidak
cocok dengan harapannya. Akibatnya , orang tua memberikan tanggapan yang
berlebihan , misalnya menghukum , mengurangi hak-hak mereka dan lain – lain.
c.
Konflik dengan sanak keluarga
Pada
masa kanak-kanak dan remaja dapt timbul konflik terutama dengan kakek ,nenek ,
paman dan bibi yang ikut dalam proses pendidikan anak . pada masa masa
berikutnya , dapat timbul konflik dengan mertua atau keluarga suami atau istri
yang dipandang terlalu ikut campur atau dengan saudara-saudara sendiri misalnya
akibat pembagian warisan yang dianggap tidak adil.
d.
Konflik dengan orang lain
Konflik
jenis ini timbul dengan hubungan social dengan tetangga-tetangga, teman sekerja
dan orang-orang lain. Konflik social dapat timbul karena perbedaan pendirian
atau pendapat mengenai suatu hal,
e.
Konflik dengan suami atau istri
Kesukaran-kesukaran
dalam perkawinan, pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup
sherai-hari atau perselisihan yang dalam mengenai persoalan hidup dapat memicu
terjadinya konflik antara suami dan istri
f.
Konflik di sekolah
Berbagai
macam konflik di sekolah antara lain berupa tidak dapat mengikuti pelajaran ,
tidak lulus ujian , persoalan hubungan antarguru dengan murid , atau persoalan
kedudukan di antara teman-teman sebaya dalam kelas
g.
Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik
yang timbul dari sifat pekerjaan sendiri , misalnya membosankan atau terlalu
berta , atau konflik yang berhubungan dengan waktu kerja , aspirasi kerja
masalah keuangan , dan masalah hubungan dengan teman-teman sekerja
h.
Konflik agama
Berhubungan
dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan hidup , aturan-aturan
yang bertentangan dengan agama , pindah dari suatu agama yang lain, menikah
dengan orang yang berbeda agama dan lain lain
i.
Konflik pribadi
Misalnya
timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan , tidak ada kemampuan
untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup
Suatu
konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif
, tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif
dari suatu konflik adalah sebagai berikut :
a. Memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
b. Memungkinkan
adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan social
dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c. Merupakan
jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok
d. Dapat
membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang
baru
e. Dapat
berfungsi sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan
dalam masyarakat
Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik
social adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan
solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan
kelompok lain
b. Keretakan
hubungan antarindividu
c. Perubahan
kepribadian individu
d. Kerusakan
harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
e. Akomodasi,
dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian
BENTUK-BENTUK KONFLIK
A.
BERDASARKAN SIFATNYA
a. Konflik
destruktif , merupakan konflik yang mengakibatkan benturan fisik yang membawa
kerugian jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rasa benci satu
kelompok terhadap kelompok lain.
Sebagai contoh , konflik antara etnis Dayak dan
Melayu dengan etnis Madura di SSampit yang dipicu oleh rasa kebencian akibat
kecemburuan social, juga terjadinya kerusuhan pada bulan Mei 1998 yaitu konflik
antara para demonstran dan aparat keamanan yang berujung pada perusakan dan
penjarahan.
b. Konflik
fungsional, merupakan konflik yang menghasilkan perubahan atau consensus baru
yang bermuara pada perbaikan. Konflik jenis ini berasal dari perbedaan antara
dua kelompok tentang suatu masalah yang sama-sama mereka hadapi.
B.
BERDASARKAN AKAR PERMASALAHANNYA
a. Konflik
agama
Salah satu factor utama pemicu konflik di
masyarakat adalah masalah agama arau prinsip keagamaan.
b. Konflik
ideology
Ideology sebagai sebuah produk pemikiran social
dapat digunakan sebagai alat pendorong sekumpulan manusia untuk mencapai
cita-citanya. Namun sering kali istilah ideology ditafsirkan sebagai sesuatu
yang negative karena mengandung unsure kefanatikan buta.
c. Konflik
politik
Konflik politik sebagai sesuatu yang menarik
untuk dibahas karena permasalahan ini sebagai hal yang paling komplek di antara
jenis-jenis yang lain.
d. Konflik
ekonomi
Perubahan-perubahan besar ndalam sejarah
peradaban umat manusia, terutama setelah munculnya jaman renaissance di Eropa,
selalu menunjukkan pengaruh factor ekonomi. Karenannya , berbagai peristiwa
besar yang menggerakkkan manusia dalam jumlah besar tidak pernah lepas dari
persoalan kepentingan ekonomi. Imperialisme dan kolonialisme dari bangsa-bangsa
eropa factor pendorong utamnya adalah alasan ekonomi.
e. Konflik
SARA
Sebagai gejala konflik , konflik akan selalu
muncul pada setiap masyarakat karena antagonism atau perbedaan yang menjadi
cirri dan penunjang terbentuknya masyarakat. Perbedaan-perbedaan social tidak
mungkin dihindari karena adanya kelompok lapisan atas disebabkan terdapatnya
fakta adanya lapisan bawah.
FAKTOR-FAKTOR
TERJADINYA KERUSUHAN SOCIAL YANG DISEBABKAN OLEH SARA ADALAH :
1. Dinamika
social ,ekonomi , budaya dan politik suatu daerah mempunyai potensi bagi
terjadinya ketegangan social atau konflik
2. Perimbangan
kekuatan-kekuatan social seperti suku , agama , ras dan antargolongan yang
hampir sama merupakan akar utama penyebab terjadinya kerusuhan
3. Daerah
dengan perimbangan antara penduduk asli dan pendatang yang timpang dilihat dari
penguasaan aset ekonomi maupun politik, akan berpotensi munculnya konflik SARA
4. Pola
pemukiman penduduk yang heterogen dapat menjadi sumber konflik
5. Adanya
factor-faktor akselerator terjadinya konflik
f.
Konflik Sumber Daya Alam
Dalam beberapa tahhun terakhir ini fenomenna
konflik sumber daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik itu tidak
hanya terjadi dalam kegiatan ekspolitasi sumber daya alam yang tergolong “tidak
dapat diperbaharui” seperti minyak dan mineral , tetapi juga yang tergolong
“dapat diperbaharui”. Konflik sumber daya alam yang selama ini terjadi telah
menimbulkan kerusakan fisik , merugikan
materi dan menyisakan tuntutab yang tidak mudah dipenuhi , seperti permintaan
agar kawasan eksploitasi sumber daya alam dikembalikan kepada masyarakat.
g. Konflik
lingkungan hidup
Salah satu aset yang lazim ditempatkan sebagai
bagian penting daam proses pembangunan adalah modal alam. Akumulasi aset ini
ditambah dengan modal fisik bangunan , modal manusia , dan modal social sangat
menentukan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kesejahtraan
masyarakat. Upaya melindungi fungsi
sumber sangat diperlukan karena memiliki kntribusi yang berharga bagi kehidupan
masyarakat. Kerusakan fungsi sumber tentu saja akan menjadi malapetaka bagi
kehidupan. Lingkungan yang tak terkontrol bukan saja berbahaya bagi kesehatan ,
tetapi juga akan mengganggu berbagai macam aktivitas social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar